Rabu, 19 Desember 2018

Penjelasan Teori Asam dan Basa Menurut Arrhenius


Penjelasan Teori Asam dan Basa Menurut Arrhenius 

Untuk menjelaskan sifat asam dan basa dapat diterangkan berdasarkan teori asam dan basa menurut Arrhenius.

1. Asam menurut Arrhenius

Asam didefinisikan sebagai zat-zat yang dapat memberikan ion hidrogen (H+) atau ion hidronium (H3O+) bila dilarutkan dalam air.

Contoh:

a. Asam klorida dalam air:

HCl(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl–(aq)

Tetapi untuk menyederhanakan penulisan dapat dituliskan sebagai berikut:

HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq)

Ion klorida

b. Asam nitrat dalam air:

HNO3(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + NO3- (aq )

atau:

HNO3(aq) → H+(aq) + NO3- (aq)

Ion nitrat

c. Asam sulfat dalam air:

H2SO4(aq) → 2 H+(aq) + 2 SO42- (aq)

Ion sulfat

Berdasarkan rumusnya terlihat setiap asam mengandung unsur hidrogen. Ciri khas asam ialah dalam pelarut air zat itu mengion menjadi hidrogen yang bermuatan positif (H+) dan ion lain yang bermuatan negative yang disebut sisa asam. Ion H+ inilah yang sebenarnya pembawa sifat asam dan yang menyebabkan warna lakmus biru menjadi merah. Jadi, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+.

Tidak semua senyawa hidrogen adalah asam, misalnya, C2H5OH. Demikian pula tidak semua hidrogen dalam rumus kimia suatu asam dalam larutan dapat dilepaskan sebagai ion H+.

Misalnya dalam rumus kimia asam asetat terdapat empat atom hidrogen tetapi satu atom H saja yang dapat dilepaskan sebagai ion H+.

CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO –(aq)

Ion asetat

Asam yang dalam larutan banyak menghasilkan H+ disebut asam kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ disebut asam lemah.

Sifat kuat atau lemah dari asam dapat diselidiki dengan alat uji elektrolit. Jumlah ion H+ yang dilepaskan oleh asam disebut valensi asam.

HxA(aq) xH+(aq) + Ax(aq)

Valensi asam

Satu molekul asam yang dalam pelarut air dapat memberikan satu ion H+ disebut asam monoprotik dan yang dapat memberikan dua ion H+ dalam larutannya disebut asam diprotik, sedangkan yang dapat memberikan tiga ion H+ dalam larutannya disebut asam triprotik. Berikut ini diberikan beberapa contoh asam monoprotik, diprotik, dan tripotik serta reaksi ionisasinya.


2. Basa menurut Arrhenius

Basa didefinisikan sebagai zat-zat yang dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH–).

Contoh:

a. Natrium hidroksida dalam air.

NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq)

b. Gas amonia dalam air.

Gas amonia tersebut akan bereaksi dengan air dan setelah itu menghasilkan ion OH–.

NH3(g) + H2O(l) NH4+(aq) + OH–(aq)

c. Kalium hidroksida dalam air.

KOH(aq) → K+(aq) + OH–(aq)

d. Karbon hidroksida dalam air.

Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2 OH–(aq)

Berdasarkan contoh persamaan reaksi ionisasi basa di atas dapat diketahui bahwa senyawa basa dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH- . Dengan demikian, sifat basa disebabkan adanya ion OH- . Ion OH- inilah sebagai pembawa sifat basa yang menyebabkan warna lakmus merah berubah menjadi biru.

Basa yang dalam larutan banyak menghasilkan ion OH- disebut basa kuat, sedangkan yang sedikit menghasilkan ion OH- disebut basa lemah.

Tidak semua senyawa yang dalam rumus kimianya terdapat gugus hidroksida termasuk golongan basa. Misalnya:

- etil alkohol = C2H5OH
- metil alkohol = CH3OH

Gugus hidroksil pada etil alkohol dan metil alcohol tersebut dalam larutan tidak dapat dilepaskan sebagai ion OH- .

Socar de Lahoya !


Penjelasan Teori Asam dan Basa Menurut Arrhenius Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Lim Budi

0 komentar:

Posting Komentar