Rabu, 19 Desember 2018

Penjelasan Pergeseran Kesetimbangan (Asas Le Chatelier)


Penjelasan Pergeseran Kesetimbangan (Asas Le Chatelier)

Jika kita ingin memproduksi suatu zat melalui reaksi kimia, misalnya pembuatan barang-barang industri, sudah tentu kita menginginkan agar zat yang diproduksi itu terbentuk sebanyak mungkin. Dengan perkataan lain, kita menginginkan agar reaksi berlangsung ke arah kanan.

(Ingat: dalam setiap reaksi kimia, zat-zat hasil reaksi senantiasa dituliskan di ruas kanan!)

Suatu reaksi kesetimbangan dapat kita geser ke arah yang kita kehendaki, dengan cara melakukan aksi-aksi (tindakan-tindakan) tertentu. Aksi atau tindakan yang dapat kita lakukan itu meliputi:

1. Pengubahan konsentrasi zat.
2. Pengubahan volume gas atau tekanan gas.
3. Pengubahan suhu.

Jika kita ingin agar hasil reaksi banyak terbentuk, kita harus menggeser reaksi ke arah kanan. Sebaliknya, jika kita ingin mengurangi jumlah hasil reaksi, kita harus menggeser reaksi ke arah kiri.

Untuk mengetahui efek atau pengaruh dari aksi yang kita lakukan, kita perlu menggunakan suatu asas yang dirumuskan oleh Henri Louis Le Chatelier (1850–1936), yang dikenal sebagai Asas Le Chatelier.

Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan aksi-aksi tertentu, maka reaksi akan bergeser untuk menghilangkan pengaruh aksi tersebut.

Artinya, suatu sistem kesetimbangan akan berusaha mempertahankan keadaannya untuk tetap setimbang. Untuk memahami hakikat kesetimbangan, perhatikan contoh sederhana berikut.

Misalkan kita mempunyai bejana bentuk huruf U yang berisi air,Oleh karena permukaan air di ruas kiri sama tingginya dengan permukaan air di ruas kanan, kita boleh mengatakan bahwa air dalam bejana itu berada dalam keadaan kesetimbangan. Apabila kita “mengganggu” kesetimbangan itu dengan melakukan aksi tertentu, misalnya menambahkan air dari luar kepada salah satu ruas,sudah tentu akan terjadi pergeseran jumlah air, supaya keadaannya tetap setimbang. Jika ke ruas kiri kita tambahkan air, maka ruas kiri akan memberikan sebagian airnya ke ruasmkanan. Tetapi jika air di ruas kiri sebagian kita kurangi (diambil ke luar), maka ruas kiri akan mengambil sebagian air dari ruas kanan.

Berdasarkan contoh di atas, kita dapat merumuskan Asas Le Chatelier dengan suatu kalimat yang lebih sederhana sebagai berikut.

Jika diberi, dia akan memberi. Jika diambil, dia akan mengambil.

Sekarang marilah kita gunakan asas Le Chatelier untuk membahas pengaruh perubahan konsentrasi, perubahan volume/ tekanan, dan perubahan suhu terhadap suatu reaksi kesetimbangan.

1. Perubahan konsentrasi

Perhatikan reaksi A + B ↔ C!

Jika zat A kita tambahkan ke dalam campuran, berarti kita memperbesar konsentrasi zat A. Sesuai dengan asas jika diberi, dia akan memberi, maka terjadi pergeseran ke arah kanan, sehingga zat C lebih banyak terbentuk.

Jika zat B sebagian kita ambil (pisahkan) dari campuran, berarti kita memperkecil konsentrasi zat B. Sesuai dengan asas jika diambil, dia akan mengambil, maka reaksi akan bergeser ke kiri, sehingga zat C akan berkurang. Terjadi pergeseran kesetimbangan pada pengubahan konsentrasi zat dalam kesetimbangan adalah untuk mempertahankan agar harga K tetap.

K = [C]/[A] [B]

Jika [A] ditambah (diperbesar), maka agar harga K tetap harus ada yang bergeser ke C. Dan jika [A] dikurangi, agar harga K tetap, maka harus ada yang bergeser ke A.

Perhatikan dari rumusan K, jika A diperbesar dan tidak bergeser, maka harga K akan makin kecil.

Pergeseran kesetimbangan terhenti jika harga K sudah sama seperti sebelum ada perubahan.
Dengan demikian kita dapat merumuskan pengaruh perubahan konsentrasi terhadap suatu kesetimbangan sebagai berikut.

Jika salah satu zat konsentrasinya diperbesar (ditambah), maka reaksi akan bergeser dari arah zat tersebut. Jika salah satu zat konsentrasinya diperkecil (dikurangi), maka reaksi bergeser ke arah zat tersebut.

Jadi, jika kita menginginkan agar hasil reaksi terbentuk sebanyak mungkin, maka zat-zat di ruas kiri (pereaksi) harus ditambahkan terus-menerus ke dalam campuran, dan pada saat yang sama zat-zat di ruas kanan (hasil reaksi) harus segera dipisahkan dari campuran.

2. Perubahan tekanan gas/perubahan volume gas

Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada gasgas. Untuk fase padat dan fase cair, pengaruh perubahan tekanan dapat diabaikan. Hukum yang dirumuskan oleh Robert Boyle (1627–1691) menyatakanbahwa pada suhu tetap, tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas.

Oleh karena itu, memperbesar tekanan gas berarti memperkecil volume gas tersebut. Pengaruh dari perubahan tekanan gas terhadap suatu kesetimbangan dapat dirumuskan sebagai berikut.

reaksi A + B ↔C


Jika volume diperbesar, agar harga K tetap maka harus ada yang bergeser ke A dan B (jumlah koefisien besar), dan jika volume diperkecil, agar harga K tetap maka harus ada yang bergeser ke C (jumlah koefisien kecil).

Perhatikan jika tidak bergeser, volume diperbesar harga K akan makin besar.

Untuk diingat: Jika volume diperbesar (tekanan diperkecil), maka akan bergeser ke jumlah koefisien yang besar.

Jika volume diperkecil (tekanan diperbesar), maka akan bergeser ke jumlah koefisien yang kecil.

Bagaimana kalau jumlah koefisien kanan dan kiri sama?

A(g) + B(g)↔ C(g) + D(g)


Harga K tidak dipengaruhi volume, maka volume/ perubahan tekanan tidak akan menggeser kesetimbangan.

3. Perubahan suhu

Perhatikan reaksi 2 SO2 + O2 ↔2 SO3 + 45 kkal

Reaksi pembuatan SO3 di atas merupakan reaksi eksoterm, sebab memiliki kalor reaksi positif. Sudah tentu reaksi ke arah kiri merupakan reaksi endoterm. Sehingga zat SO3 disebut zat eksoterm (suatu zat yang pada proses pembentukannya menghasilkan kalor) dan zat SO2 dan O2 disebut zat endoterm (suatu zat yang pada proses terbentuknya memerlukan kalor).

Jika suhu dinaikkan, berarti kita menambahkan kalor atau memberikan kalor, berarti harus bergeser ke zat yang memerlukan (zat endoterm). Berarti bergeser ke SO2 dan O2 (ke kiri).

Jika suhu diturunkan, maka akan bergeser ke zat yang mengeluarkan kalor (zat eksoterm). Berarti bergeser ke SO3 (ke kanan). Pergeseran ini karena sifat zat yang endoterm atau zat yang eksoterm, akibatnya harga K akan berubah. Dengan perubahan suhu, jika reaksi bergeser ke kanan, maka hasil reaksi bertambah dan pereaksi berkurang, dengan demikian harga K akan bertambah besar.

Dan jika reaksi bergeser ke kiri, maka hasil reaksi berkurang dan pereaksi bertambah, maka harga K akan berkurang.

4. Peranan katalis dalam reaksi kesetimbangan

Sesuai dengan fungsinya sebagai zat yang mempercepat reaksi, katalis berfungsi mempercepat tercapainya kesetimbangan, dengan cara mempercepat reaksi maju dan reaksi balik sama besar. Jadi, katalis berfungsi pada awal reaksi (sebelum kesetimbangan tercapai). Jika laju reaksi maju = laju reaksi balik (setelah kesetimbangan tercapai), maka katalis berhenti berfungsi.

Katalis hanya mampu mempercepat reaksi, tetapi tidak dapat membuat reaksi. Jadi, katalis tidak dapat menggeser reaksi yang telah setimbang.

Socar de Lahoya !


Penjelasan Pergeseran Kesetimbangan (Asas Le Chatelier) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Lim Budi

0 komentar:

Posting Komentar