Termokimia : Penjelasan Perubahan Entalpi Standar ( 12-14 )
Kandungan entalpi standar yang terdapat dalam tiap zat dapat berubah-ubah
jika suhunya mengalami perubahan. Contoh, jika suatu zat dipanaskan, zat
tersebut akan menyerap energi panas lalu suhunya naik. Oleh karena untuk
menaikkan suhu zat tersebut harus menyerap kalor, maka entalpi standar pada
suhu yang lebih tinggi juga lebih besar.
Berdasarkan hal ini perubahan entalpi standar suatu reaksi yang sama akan
berbeda jika diukur pada suhu yang berbedabeda. Untuk memudahkan
perhitungan-perhitungan termokimia ditetapkan entalpi standar. Entalpi
standar ialah perubahan entalpi standar yang diukur pada kondisi standar,
yaitu pada suhu 25 °C tekanan 1 atmosfer.
Macam-macam Perubahan Entalpi Standar
Berdasarkan macam reaksi atau perubahan kimia yang terjadi, maka perubahan
entalpi standar reaksi dibedakan sebagai berikut.
1. Perubahan entalpi standar pembentukan (
∆Hf°)
Perubahan entalpi standar pembentukan ialah perubahan entalpi standar pada
pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya. Perubahan entalpi standar
pembentukan dinyatakan dengan lambang ∆Hf°. Dalam hal ini ∆ Hf° digunakan untuk senyawa. Harga ∆Hf° untuk unsur-unsur bebas adalah nol.
2. Perubahan entalpi standar penguraian ( ∆Hd°)
Perubahan entalpi standar penguraian ialah perubahan entalpi standar pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya. Marquis de Laplace merumuskan, bahwa jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya. Jadi, untuk reaksi pembentukan H2O(l) ditulis sebagai berikut.
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 571,7 kJ
maka reaksi penguraian air dapat ditulis
2 H2O(l) → 2 H2(g) + O2(g) – 571,7 kJ
a. Kalor reaksi = –571,7 kJ
b. ∆Hreaksi = + 571,7 kJ
c. Kalor penguraian H2O = +571,7/2 kJ/mol = +285,85 kJ/mol
d. ∆H penguraian H2O = +285,85 kJ/mol
e. Reaksi penguraian H2O ialah reaksi endoterm.
Hukum Marquis de Laplace berlaku untuk semua reaksi.
Contoh:
A + B → C + D + x kkal maka
C + D → A + B – x kkal
3. Perubahan entalpi standar pembakaran ( ∆Hc°)
Perubahan entalpi standar pembakaran ialah perubahan entalpi standar pada pembakaran sempurna 1 mol zat. Perubahan entalpi standar pembakaran dinyatakan dengan lambang ∆Hc°.
4. Perubahan entalpi standar netralisasi
Perubahan entalpi standar netralisasi ialah perubahan entalpi standar pada penetralan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam. Perubahan entalpi standar netralisasi dinyatakan dengan notasi ∆Hn.
5. Perubahan entalpi standar penguapan ( ∆Hv°)
Perubahan entalpi standar penguapan ialah perubahan entalpi standar reaksi pada penguapan 1 mol zat dalam fase cair menjadi zat dalam fase gas pada titik didihnya.
Contoh:
H2O(l) → H2O(g) – 44 kJ
a. Kalor reaksi = –44 kJ
b. ∆Hreaksi = +44 kJ
c. ∆H penguapan air = +44 kJ/mol
6. Perubahan entalpi standar pencairan ( ∆Hl°)
Perubahan entalpi standar pencairan ialah perubahan entalpi standar reaksi pada pencairan 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada titik leburnya.
Contoh:
H2O(s) → H2O(l) – 36,4 kJ
a. Kalor reaksi = –36,4 kJ
b. Hreaksi = +36,4 kJ
c. H pencairan H2O = +36,4 kJ/mol
Socar de Lahoya !
0 komentar:
Posting Komentar