Proses Pengolahan Minyak Bumi Lengkap (2)
Pengolahan tahap kedua
Pengolahan tahap kedua merupakan pengolahan lanjutan dari hasil-hasil unit
pengolahan tahapan pertama. Pada tahap ini, pengolahan ditujukan untuk
mendapatkan dan menghasilkan berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) dan
non bahan bakar minyak (non BBM) dalam jumlah besar dan mutu yang lebih
baik, yang sesuai dengan permintaan konsumen atau pasar.
Pada pengolahan tahap kedua, terjadi perubahan struktur kimia yang dapat
berupa pemecahan molekul (proses cracking), penggabungan molekul (proses
polymerisasi, alkilasi), atau perubahan struktur molekul (proses
reforming).
Proses pengolahan lanjutan dapat berupa proses-proses seperti di bawah ini.
1) Konversi struktur kimia
Dalam proses ini, suatu senyawa hidrokarbon diubah menjadi senyawa
hidrokarbon lain melalui proses kimia.
a) Perengkahan (cracking)
Dalam proses ini, molekul hidrokarbon besar dipecah menjadi molekul
hidrokarbon yang lebih kecil sehingga memiliki titik didih lebih rendah dan
stabil.
Caranya dapat dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:
• Perengkahan termal; yaitu proses perengkahan dengan menggunakan suhu dan
tekanan tinggi saja.
• Perengkahan katalitik; yaitu proses perengkahan dengan menggunakan panas
dan katalisator untuk mengubah distilat yang memiliki titik didih tinggi
menjadi bensin dan karosin. Proses ini juga akan menghasilkan butana dan
gas lainnya.
• Perengkahan dengan hidrogen (hydro-cracking); yaitu proses perengkahan
yang merupakan kombinasi perengkahan termal dan katalitik dengan
"menyuntikkan" hidrogen pada molekul fraksi hidrokarbon tidak jenuh.
Dengan cara seperti ini, maka dari minyak bumi dapat dihasilkan elpiji,
nafta, karosin, avtur, dan solar. Jumlah yang diperoleh akan lebih banyak
dan mutunya lebih baik dibandingkan dengan proses perengkahan termal atau
perengkahan katalitik saja. Selain itu, jumlah residunya akan berkurang.
b) Alkilasi
Alkilasi merupakan suatu proses penggabungan dua macam hidrokarbon
isoparafin secara kimia menjadi alkilat yang memiliki nilai oktan tinggi.
Alkilat ini dapat dijadikan bensin atau avgas.
c) Polimerisasi
Polimerisasi merupakan penggabungan dua molekul atau lebih untuk membentuk
molekul tunggal yang disebut polimer. Tujuan polimerisasi ini ialah untuk
menggabungkan molekul-molekul hidrokarbon dalam bentuk gas (etilen,
propena) menjadi senyawa nafta ringan.
d) Reformasi
Proses ini dapat berupa perengkahan termal ringan dari nafta untuk
mendapatkan produk yang lebih mudah menguap seperti olefin dengan angka
oktan yang lebih tinggi. Di samping itu, dapat pula berupa konversi
katalitik komponen-komponen nafta untuk menghasilkan aromatik dengan angka
oktan yang lebih tinggi.
e) Isomerisasi
Dalam proses ini, susunan dasar atom dalam molekul diubah tanpa menambah
atau mengurangi bagian asal. Hidrokarbon garis lurus diubah menjadi
hidrokarbon garis bercabang yang memiliki angka oktan lebih tinggi. Dengan
proses ini, n-butana dapat diubah menjadi isobutana yang dapat dijadikan
sebagai bahan baku dalam proses alkilasi.
2) Proses ekstraksi
Melalui proses ini, dilakukan pemisahan atas dasar perbedaan daya larut
fraksifraksi minyak dalam bahan pelarut (solvent) seperti SO2, furfural,
dan sebagainya. Dengan proses ini, volume produk yang diperoleh akan lebih
banyak dan mutunya lebih baik bila dibandingkan dengan proses distilasi
saja.
3) Proses kristalisasi
Pada proses ini, fraksi-fraksi dipisahkan atas dasar perbedaan titik cair
(melting point) masing-masing. Dari solar yang mengandung banyak parafin,
melalui proses pendinginan, penekanan dan penyaringan, dapat dihasilkan
lilin dan minyak filter.
Pada hampir setiap proses pengolahan, dapat diperoleh produk-produk lain
sebagai produk tambahan. Produk-produk ini dapat dijadikan bahan dasar
petrokimia yang diperlukan untuk pembuatan bahan plastik, bahan dasar
kosmetika, obat pembasmi serangga, dan berbagai hasil petrokimia lainnya.
4) Membersihkan produk dari kontaminasi (treating)
Hasil-hasil minyak yang telah diperoleh melalui proses pengolahan tahap
pertama dan proses pengolahan lanjutan sering mengalami kontaminasi dengan
zat-zat yang merugikan seperti persenyawaan yang korosif atau yang berbau
tidak sedap. Kontaminan ini harus dibersihkan misalnya dengan menggunakan
caustic soda, tanah liat, atau proses hidrogenasi.
Socar de Lahoya !
Minggu, 16 Desember 2018
Proses Pengolahan Minyak Bumi Lengkap (2)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Gambling Sites and Gambling Sites for South Africa - Airjordan20 Retro
BalasHapusThe South air jordan 18 retro yellow suede sale African air jordan 18 retro racer blue to you government's efforts to create a world of air jordan 18 retro yellow shipping online gambling air jordan 18 retro men red online have been hindered by the South African government's real air jordan 18 stockx failure to respond to the