Penjelasan Lengkap Indikator Asam dan Basa dan Kekuatan Asam Basa (
1-4)
Untuk mengenali suatu zat bersifat asam atau basa kita tidak boleh
sembarangan mencicipi atau memegangnya, karena akan sangat berbahaya.
Contoh asam sulfat (H2SO4), dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai
accu zuur (air aki). Bila asam sulfat terkena tangan akan melepuh seperti
luka bakar dan bila terkena mata akan buta. Contoh lain, natrium hidroksida
(NaOH) banyak digunakan untuk membersihkan saluran air bak cuci, bila
terkena tangan akan terasa licin dan gatal-gatal serta tangan mudah terluka
iritasi.
Jadi, bagaimana cara mengenali zat bersifat asam atau basa? Cara yang tepat
untuk menentukan sifat asam dan basa adalah dengan menggunakan zat penunjuk
yang disebut indikator.
Indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna dalam lingkungan
asam dan basa. Ada beberapa jenis indikator yang dapat digunakan untuk
membedakan larutan yang bersifat asam dari larutan yang bersifat basa,
antara lain kertas lakmus, indikator, dan indikator alami.
1. Kertas lakmus
Indikator yang sering digunakan di laboratorium kimia adalah kertas lakmus
merah dan kertas lakmus biru. Untuk lebih jelasnya lakukan percobaan
berikut.
Berdasarkan hasil pengujian dengan kertas lakmus tersebut, maka dapat
disimpulkan:
a. 1) Larutan asam memerahkan lakmus biru.
2) Larutan basa membirukan lakmus merah.
3) Larutan netral tidak rnengubah warna lakmus.
b. 1) Larutan elektrolit ada yang dapat mengubah warna lakmus dan ada yang
tidak mengubah warna lakmus.
Yang mengubah warna lakmus dapat bersifat asam atau basa, yang tidak
mengubah warna lakmus bersifat netral.
2) Larutan nonelektrolit bersifat netral.
2. Indikator universal
Harga pH suatu larutan dapat diperkirakan dengan menggunakan trayek pH
indikator.
pH suatu larutan juga dapat ditentukan dengan menggunakan indikator universal. Indikator universal merupakan campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya
Kekuatan Asam dan Basa
Telah dipelajari bahwa asam kuat dan basa kuat dalam air hampir semua molekulnya terurai menjadi ion-ion. Berdasarkan banyaknya ion yang dihasilkan pada ionisasi asam dan basa dalam larutan, maka kekuatan asam dan basa dikelompokkan menjadi asam kuat dan asam lemah serta basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam dan basa tersebut dapat dinyatakan dengan derajat ionisasi.
Derajat ionisasi (a) adalah perbandingan antara jumlah molekul zat yang terionisasi dengan jumlah molekul zat mula-mula.
Pada pelajaran yang lalu, telah diketahui bahwa perbandingan molekul sama dengan perbandingan mol. Maka derajat ionisasi (a) dapat dinyatakan sebagai berikut.
a = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula
Larutan elektrolit kuat mengalami ionisasi sempurna, sehingga harga a mendekati satu. Sementara itu, larutan elektrolit lemah hanya mengalami ionisasi sebagian, sehingga harga sangat kecil (a < 1).
Persamaan ionisasi untuk larutan elektrolit kuat, contoh HCI:
HCl(aq) →H+(aq) + Cl–(aq)
Semua molekul HCl terurai menjadi ion-ionnya, a= 1.
Persamaan ionisasi asam lemah, contoh asam asetat (CH3COOH):
CH3COOH(aq) →CH3COO–(aq) + H+(aq)
Hal ini berarti ionisasi elektrolit lemah termasuk kesetimbangan antara molekul-molekul zat elektrolit dengan ionionnya.
1. Tetapan setimbang ionisasi asam lemah
Secara umum persamaan reaksi ionisasi asam lemah dapat dituliskan sebagai berikut.
HA(aq) H+(aq) + A–(aq)
[HA] mula-mula = Ma
derajat ionisasi HA = a
HA yang terionisasi = Ma.a
HA sisa = Ma – Ma.a
Tetapan kesetimbangan ionisasi asam lemah diberi symbol Ka.
Ka = [H+ ] [A– ]/[HA]
Karena: [H+] = [A–] (koefisien sama), dan [HA] sisa = [HA] mula-mula (derajat ionisasi HA sangat kecil).
2. Tetapan ionisasi basa lemah
Secara umum persamaan reaksi ionisasi basa lemah dapat dibuat sebagai berikut.
Secara umum persamaan reaksi ionisasi basa lemah dapat dituliskan sebagai berikut Kesimpulan kekuatan asam dan basa:
1. Asam kuat dan basa kuat terionisasi sempurna, sedangkan asam lemah dan basa lemah terionisasi sebagian.
2. Makin besar harga Ka atau Kb makin kuat sifat asam atau basanya. Dan sebaliknya makin kecil harga Ka atau Kb makin lemah sifat asam atau basanya.
3. Makin besar harga derajat ionisasi makin kuat sifat asam atau basanya.
Socar de Lahoya !
0 komentar:
Posting Komentar